Minggu, 25 Mei 2008

Pornography... Hentai... eroticism...

wew... di Indo mungkin yang yang namanya pornografi sudah sangat panas dibicarakan. mulai dari insiden 'Goyang Inul' yang dikatakan sebagai pornoaksi, anak2 sekolah bikin adegan 'panas' pake henpon en disebar melalui inet, pembuatan RUU anti pornografi & pornoaksi sampe kepada yang terakhir 'insiden Film ML' yang membuat Ten Ryu agak bete. well, it looks like the indonesian can't define the border of 'art' and 'eroticism'.

Kita gak bisa membuat pembatasan yang 'riil' untuk hal ini. Coba aja kalo kita bawa lukisan karya pelukis Italia yang mungkin kebanyakan membuat gambar ato patung yang agak 'terbuka'. Apakah lukisan itu bisa disebut pornografi?? nope that's art. Ten Ryu juga pernah melihat foto seorang wanita cantik berkulit hitam yang difoto dalam keadaan bugil di antara buah2an. Apakah Ten Ryu berkata kalao foto itu erotis? porno? nope, daripada merangsang nafsu sexual kayakna foto itu malah merangsang nafsu kanibalisme... soalna tuh cewek malah kelihatan 'enak dimakan' daripada erotis. (bener lowh!! kaga bo'ong. wekekeke...)

And... don't you think it is useless if you try to define what kind of movement or view is 'eroticism'? somehow ten Ryu think that 'Eroticism' itself is not exist along with the 'movements' (like sexual intercourse moovement or something) or 'looks' (face, expression, body parts or something like that). But it is within the boundary of 'mind' or 'imagination'.

for example : 2 boys (A & B) see a painting of a naked woman covering her breast. A see that this picture is good and the painting technique is so good that the picture looks so real and B see that picture and think that the woman's body is sexy, etc,etc. for A, the painting is an image of art but for B, it is an image of eroticism.

If you see it but you don't think that thing as something erotic, then it is not and vice versa. So, when we said that something is 'erotic' or something along the line, it makes us the 'erotic' ones. And if you try to create a law that define eroticism then it is stupid for each person have a different level of tolerance.

Untuk orang2 tertentu hal-hal seperti 'suara', 'pikiran', 'kepolosan sikap' , etc lebih erotis daripada apa yang ditangkap oleh mata. jadi kalo ada penyanyi yang pake suara 'sexy', apakah kita mengatakan kalau itu erotis?? Apakah kita bisa mengatakan sebuah lirik lagu itu erotis?? tidak! permasalahannya adalah persepsi. (Ten Ryu himself think that smart and active women are sexy hohoho...)

Bottomline is... Mind define everything, if you complain then you expose your weaknesses to the public. :)

"if you think good thing as bad, then nothing can make it good." -Ten Ryu
"My existance itself is different from yours. Don't compare it!" -Ten Ryu

4 komentar:

Cyberdark_ExilE mengatakan...

gw punya 2 kata bwat topik ini:

"HIDUP PORNOGRAFI!!!"

Anyway, i agree with the author's statement...

"Mind define everything, if you complain then you expose your weaknesses to the public"

Menurut gw negara kita maseh blum dewasa. Klo ada sesuatu yang berbau pornografi pasti langsung ditolak tanpa melihat lebih dalam apa maksud dari pornografi.

Seyren mengatakan...

Actually, eroticism itu ga sama sama pornografi. Eroticism IS art.

Kalo menurut gw sih masalahnya bukan cuma di persepsi ato mind yang Ten Ryu bilang, emang sih cara memandang juga berperan, tapi menurut gw bukan cuma itu aja faktornya.

Eroticism is all about suggestion and emotion, like a sparkle in an eye, or a stolen glance. Seseorang bisa aja telanjang bulat tapi ga erotik, sebaliknya orang ga bisa telanjang bulat tanpa dibilang porno. :)

Kelas gw tiap minggu pasti dikasih liat foto sejumlah karya-karya seni yang terkenal, dan banyak juga yang objek-objeknya ga pake baju dan posenya menantang, tapi ga ada satu pun anak di kelas gw yang bilang kalo lukisan itu porno ato distasteful, padahal gw yakin cara pandang maupun persepsi anak-anak kelas gw itu beda-beda semua. It's all about subtlety and feelings, really. Menurut gw, faktor yang paling penting itu bukannya gimana cara kita memandang lukisan tersebut, tapi perasaan yang ada di balik karya tersebut.

Kita ambil aja contoh paling gampang, patung Venus de Milo yang terkenal. Tuw patung ga pake baju, bertelanjang dada, setengah ehem.. pantatnya keliatan, dan kaen yang nutupin pinggulnya udah mao jatoh. Kalo gw jelasin gini, kesannya porno kan? Tapi kalo kita liat patungnya langsung, kesan pornonya bakalan ilang. Karena yang mau ditonjolin sama si pembuat patung ini bukanlah seksualitas si Venus, rasa "porno" yang tadi itu bakalan ketutup sama beauty dan sensualitas patung itu--yang emang jadi fokus si seniman.

Sewaktu seks jadi 'focal point' di sebuah karya dan overpowers emosi yang laen, karya itu udah bukan work of art, karena perasaan yang lo dapet dari ngeliat karya itu cuma sesuatu yang seksual, and no underlying emotion yang bisa lo rasain dan membuat lo berkata bahwa itu adalah sebuah karya seni.

Art and eroticism are all about suggestion and emotions and fantasy, but pornography, on the other hand, is not. :)


Just my two cents, maap kalo komen saya kepanjangan. xD *kyaa* (maklum, anak FSRD, kalo diajak ngomong seni langsung menggebu-gebu. Alah.)

Aldo aka der Hund mengatakan...

ayaya...topik kontroversional favorit gw XD

hm...mengenai pornografi,mnrt gw tetep aj itu smwa balik ke konsep kita masing2 ttg 'porno' itu sendiri...krn kalo hal2 kaya ginian emang sangat subyektif skali.

i mean...sbg contoh.PLAYBOY INDO.yg gada gambar nudeny sama skali. n diprotes FPI krn dianggap PORNO?! wtf. mnrt gw itu uda sangat sopan skali...even boring (in fact,guru inggris native gw pernah bilang, playboy indo itu playboy paling BORING yg pernah dy baca :D)

n yg kayak gitu diprotes n dibilang porno?! wtf...bgimana dgn LAMPU MERAH,MAXIM,FHM ato majalah2 esek2 lainny...knp cuma playboy yg diprotes?! ck3...dasar org indo, cuma bisa liat 1 hal dr 1 sisi ajah.

n fyi,mari gw kasi sekilas info fakta dr jerman. di jerman sini,ada 1 koran harian yg oplahny paling besar aka paling laku dibaca di jerman...namany BILD. n di tiap cetakanny itu pasti ada gambar cw berpakaian minim (ato hampir naked) di halaman depanny. n apakah ada yg protes2 ky di indo?

NO.

so...emg indo aj yg, er...udik.

me personally wouldn't say no to pornography *alah,dasar maniak*

Aldo aka der Hund mengatakan...

n mari saya beri 1 contoh lagi : Dita von Teese :D

stripper paling terkenal saat ini.
TAPI!
here'S the twist..
she's bringing the word 'TEASE' back to 'STRIPTEASE'...

kalo dita show itu,dy GA CUMA STRIPPING aka buka baju ampe tlanjang,tp juga diiringi musik dll yg bikin berkesan sexy, ato minjam istilah ste : Erotis tp ga murahan, the Art-Eroticism.

n apakah itu bakal dipandang sbg pornografi juga?! not at all in my opinion...mnrt gw itu thu salah satu bentuk apresiasi seni,krn dita von teese memasukkan unsur vintage 40an,musik2 vintage n showny jg ga spt show stripper murahan yg cuma nari2 tlanjang di tiang bendera.

so...Pornography or Art?!

saya serahkan pada anda2 yg mnilainy...^^