Selasa, 17 Juni 2008

Violence... Future Destroyer... D:

Beberapa waktu yang lalu, sperti yang kita semua tau ada beberapa korban jiwa yang jatuh dalam masa orientasi 'kegiatan plonco' para 'junior kampus' yang baru masuk merupakan hal yang sangat disayangkan. (akah! gaya bahasanya itu lowh!)

sekarang yang terbaru STIP a.k.a Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran yang jadi masalah. Ada yang udah nonton videona? cape deh... kayakna ngeliad manusia diperlakukan tanpa perikemanusiaan yang bahkan berperikebinatanganpun itu bener2 bikin ati panas, si tukang plonco dengan kaga ada dosa memukul, nabok en menghajar para junior yang cuma bisa pasrah... Apa jadinya nanti kalau generasi penerus bangsa diajarin kekerasan kayak gini? -> hasil pendidikan yang kayak gini sih uda ada yaitu FPI.

Kekerasan di lingkungan sekolah sampe kampus itu sebenernya perlukah? Untuk melatih disiplinkah? Untuk melatih mentalkah? ataukah semua ini hanya untuk menebar teror saat para lulusan 'turun ke lapangan' agar takut akan 'yang posisinya di atas'? Ataukah hanya balas dendam para senior karena mengalami nasib yang kemudian ditimpakan kepada para juniornya?

Ataukan kekerasan itu sendiri merupakan hal yang diajarkan kepada para siswa/ mahasiswa sehingga demonstrasi makin marak, kekerasan oleh oknum/ormas2 jadi hal yang biasa? Indonesia ini makin Uedhan aja rek2...

Yang jelas kekerasan itu memang harus disingkirkan dari dunia pendidikan, dari dunia ini kalo perlu! Are you with me??!! I Think the nation is to soft against violence!!! or maybe the nation support violence? Well, whoever he/she will be... Ten Ryu can just hope for the new president to have a better perspective than our current one... >D

1 komentar:

Anonim mengatakan...

saya rasa ini sangat memprihatinkan, apalagi yang terjadi sama anak2 muda!

saya tak habis pikir, nanti mereka besarnya akan jadi seperti apa?? kan kasian ortu yang uda cape2 bersusah payah nyari uang buat mereka...

hmm, tapi disisi lain mungkin ortu2 mereka juga kurang perhatian kali yah!

tapi jangan sampai kekerasan jadi budaya bangsa, tar kita dicap bangsa bar-bar lagi!