Sabtu, 08 November 2008

Extreme Believer...

To believe in something (example: Religion, person and tradition)is to add one thing inside the list of private principle. But unlike public principle (a.k.a. law), private principle is not to be forced to others. Even though public principle sometimes derived from private principle. Ussually, believes does not permit bad ways such as: threatening others, badmouthing others or forcing others to do something. Before the word 'extremist' added into believer, believe is a magnificent word right?

Dari berita baru2 ini, Ten Ryu kadang2 nonton acara2 yang bersangkutan dengan peristiwa Bom Bali yang sampai saat ini pelakunya belum matek juga. Dari beberapa acara yang ada, Ten Ryu mendengar pendapat para orang dekat pelaku bom tersebut yang ternyata ada juga yang menganggap tindakan pelaku bom itu mulia dan sudah layak dan sepantasnya. (kalo gak salah yang ngomong ini sepupu salah satu trio itu) en ada juga seorang ekstrimis yang kalo gak salah mengatakan "kalo salah, ya ditegur. kalo ditegur gak bisa maka berarti ngajak perang". Wew... bukannya itu sama aja sama penjajah dulu mas? Di zaman Belanda kalo gak mau dimonopoli, kasih peringatan en kalo tetep gak mau berarti ngajak perang, di zaman Jepang kalo gak mau menghormat ke matahari maka ditegur en kalo masih gak mao juga maka berarti ngajak perang, sama kan? Bangsa yang pernah terjajah sekarang ingin menjajah... wew...waktu memang bisa mengubah suatu bangsa.

Untuk para ekstrimis, mungkin apa yang mereka lakukan adalah untuk kebaikan sampai mereka merasa tidak merasakan apa2 saat membunuh contoh saja para NAZI yang membantai para kaum yahudi tanpa rasa penyesalan. Di sisi lain, jika seorang ekstrimis berubah anggap saja dari agama yang sebelumnya dijalankan secara ekstrim kemudian pindah haluan ke agama lain, maka kemungkinan dia akan menyebarkan kejelekkan2 tentang agama yang sebelumnya dia anut. Dalam kasus terburuk bisa membuat sebagian penganut agama yang dianutnya sekarang jadi berpandangan negatif terhadap agama yang ia anut sebelumnya. (kasusnya ada juga tuh... kalo gak salah orangnya ngaku2 jadi kepala tim pemburu hantu kalo gak salah). dan berhubung ada juga orang lebay yang menjurus ekstrimis yang mendengar 'kesaksian orang baru' tadi akan ikut menyebarkan pertobatan yang agak menjelek2an agama sebelumnya si penganut tersebut. wew... we live in a sad society where bad word spread faster than siphilis.

"Don't be so humble - you are not that great." -Golda Meir
"God's? I wonder if such magnificent entity exists in this sad times..."- Ten Ryu

2 komentar:

Anonim mengatakan...

apakah ini berarti makin banyak orang2 yang sakit jiwa? alah.

saya pernah ikut seminar menteri kesehatan tentang kesehatan jiwa orang Indonesia. Mungkin inilah contoh betapa parahnya penyakit kejiwaan negara ini. Jadi serem..

Ten Ryu mengatakan...

Sakit jiwa? he... bisa jadi... tapi kalo penyakid kejiwaan kok bisa nular yak? wekekeke...

Kalo dibilang sakid jiwa sih, sebagain besar bangsa kita sakid jiwa dengan nama fanatisme SARA. Our country's mind is psyco alright... x_x