Rabu, 23 Juli 2008

Nostalgia of Reverse Relation

Untuk para manusia yang masih ada di SD taun 90an, mungkin kita inget dengan yang namanya Tazos yang merupakan hadiah yang ada dalam Chiki, Cheetos, JetZ en Chitato. Ada 100 keping lebih seri Tazos yang berbeda - beda sehingga bisa dijadikan koleksi anak2. bisa terbang, balapan, ato bisa juga disusun jadi bentuk macem2. :D

Dulu Ten Ryu juga merupakan salah seorang dari banyak anak yang mengkoleksi Tazos tersebut. En sampe ada beberapa pernah sakit tenggorokan gara2 kelewat sering makan makanan jenis ini. ->salah satu korban :p

The thing is, waktu itu Ten Ryu lebih suka ngoleksi Tazos daripada makan Chiki dkk tsb. Dalam kasus Ten Ryu, Ten Ryu bukan membeli Chiki dan mendapat Tazos sebagai bonusnya tapi malah membeli Tazos dengan Chiki sebagai bonusnya. beberapa bulan kemudian, Ten Ryu akhirnya mengkoleksi lengkap semua seri kepingan tersebut dan akhirnya berhenti makan Chiki karena udah bosen, en gak merasa ada 'serunya' lagi beli Chiki. Dengan begitu, bukannya hubungannya jadi berbalik? betul. -_-'a

Is it normal? yeah. Terkadang barang murah/kurang bermutu/mahal memang memberikan bonus sebagai appeal untuk meningkatkan penjualan mereka. Tapi dengan begitu, mereka mungkin malah tersesat dalam 'kesuksesan' mereka dalam menjual produk mereka, karena mereka tidak sadar kalau yang mereka jual adalah 'bonus' bukan 'produk asli' mereka. Sehingga saat bonus mereka sudah tidak ada lagi, penjualan mereka bisa turun tajam. wakakaka... how ironic.

Similar reason with why some people hang out with everybody. Terkadang kita memulai pertemanan hanya dengan niat berteman atau kesepian, kemudian kita merasa mendapat keuntungan dalam diri orang tersebut dan kita semakin berteman baik karena hubungan ini. But when the benefit gone, we forgot why we were friends in the first place. Kita lupa kalau kita berteman untuk menghilangkan rasa sepi, bukan untuk mencari keuntungan. We forgot about the loneliness that we are so afraid of. how pathetic... but then again, we are just humans that easily forgot our form of purity.

Well, that's one of those piece of thought that cross in my mind. :)

2 komentar:

Anonim mengatakan...

kalau dalam hubungan pertemanan, itu namanya teori reward-cost=profit.

semua hubungan manusia memang didasari pada rumus itu kok. Kalau cost yang kita keluarkan lebih besar pada hubungan pertemenan kita, pasti umur pertemanan itu ga bakal lama.

kalau soal tazos, mungkin itu salah satu kasus marketing yang cukup unik. Orang membeli demi bonus bukan produknya. Tapi saya rasa sekarang ini femonena itu sudah mulai memudar. Brand2 sekarang sudah mulai sadar pentingnya kualitas produk mereka dibanding bonus yang diberikan.

sama kayak iklan, banyak iklan yang diingat iklannya doang, bukan produk yang diiklankan. Kalau seperti itu jelas berbahaya^^

Cyberdark_ExilE mengatakan...

Alah emang... dulu sebenernya kita bukan beli chiki tapi beli hadiahnya... (nasty tactics...)XD

KLo soal pertemanan itu seh udah biasa gw... sering gw ngehadeping gtuan jadinya gw ga heran, toh gw sendiri juga pernah deket ama orang dengan benefit yg gw inginkan...

At least you harus bisa survive dengan keadaan seperti ini, harus pinter dalam milih2 temen, klo temen loe punya loyalitas ama loe (baek ama loe dan peduli) maka bangunlah hubungan pertemanan yang baik dengan dia dan jangan sombong ama dia, tp klo dia cuek dan seenaknya maka loe deketin aj (klo ada perlu) klo uda selesai ya loe tinggalin aj...

Kejam memang tapi itu realitanya sekarang ini...