Rabu, 03 September 2008

Penegak Keadilan & Pasar Tradisional...(?)

Mungkin kata 'gusur' udah bukan lagi kata yang asing di telinga warga jakarta. (kayak pembaca berita aja... akah!) Banyak pasar tradisional yang digusur oleh para orang brutal berseragam yang dinamain Satpol PP (Satuan Polisi Perusak Penghidupan) dengan alasan untuk keindahan dan ketertiban. Yang konyol di sini, para Satpol PP sendiri menjadi oknum2 yang meminta uang perlindungan dari para penjaja dagangan itu sendiri. (WTF!?!)

Singkat kata, setoran ke oknum-oknum Satpol PP sudah menjadi hal yang biasa di kalangan pedagang kecil ato kaki lima. (yang sudah bisa dipastikan para oknum tersebut kagak bakal mau ngaku kalo nerima setoran) Bidang-bidang bisnis yang disatronin sama Satpol PP ini biasanya sih memang yang agak melanggar contoh aja: perjudian en pelacuran (cerita lama), perdagangan pasar tidak resmi (cerita basi).

Well, tampakna di pemerintahan yang sudah korap (akah! corupt!) dari akarnya ini sudah seharusnya diperbaharui. Saia rasa sudah saatnya dibentuk satuan khusus pengawaskepolisian yang bertugas mengawasi secara diam2 untuk mencari bukti penyalahgunaan kekuasaan dan jabatan dari para alat pemerintah yang berubah menjadi oknum2 tak bertanggung jawab. Tentu saja pihak-pihak yang ditunjuk menjadi anggota pengawas ini terdiri dari para anggota rakyat sipil yang bisa dipercaya, bertanggung jawab dan yang terpenting tidak diketahui identitasnya. -> wew... one hell of an idea... even though it is hard to realize it. :)

Selaen mencari para pejabat yang agak bajingan dalam bertugas, mungkin ada baiknya kita juga membentuk pasukan yang secara sembunyi2 mencari bukti dan menangkap basah para PNS yang melakukan Pungli di kantornya sendiri plus yang kerjanya kaga beres. Wakakaka... sounds nice... :)

'How do you heal a plant infected by a virus to the root? buy a new one!' -Ten Ryu
'Syarat Presiden Indonesia? bisa nyanyi.' -Ten Ryu

4 komentar:

Anonim mengatakan...

atau bisa juga dgn mengubah paradigma! terutama bt yang masih muda2 agar jangan sekali2 mengikuti 'tradisi' bapak/ibunya yang sudah melenceng.

Kasihan sekali kan, orangtua yang tidak mampu memberi pelajaran positif ttg hidup untuk anak2nya di masa depan.

Kalau bahasa Obama 'The American Promise', kalau bahasa saya 'Indonesia wong berjanji' (alah) untuk mengubah sikapnya masing-masing demi negara bukan demi perut sendiri2.

moga2 bisa. AMIN.

Ten Ryu mengatakan...

'Wong Indonesia Berjanji' lebih tepat sez. ;)

I agree deeply. tapi hanya dengan paradigma saja untuk negara ini kurang deh saia rasa, harus dengan pembuatan peraturan dan penegakkan yang tegas dan kuat agar bisa benar-benar berjalan. :)

okeh, let us observe our nation's future. :)

Anonim mengatakan...

alah, ijah..sy tak isa bahasa Jowo :p

anyway, apakah ten2 akan ikutan partai politik bt jadi presiden? hihi

Ten Ryu mengatakan...

mungkin saza... soalna saia tidak suka Indonesia yang sekarang. Mungkin nanti kalo saia jadi presiden saia bisa buat perubahan besar sampe saia bisa cinta lagi sama negara ini. hahaha... ;)