Minggu, 03 Agustus 2008

Life and Death

Well, bulan lalu postna sedikid, post pertama bulan ini kayakna agak gimana gituh... am I really that freaky?? *bulu ketek merinding*

Mengapa terjadi pembunuhan? Untuk dendam? Benci? motif apapun yang ada, mengapa dilaksanakan dengan menghilangkan nyawa? Apakah tidak ada 'hukuman' yang lebih berat dari kematian? Apakah karena yang membunuh itu memiliki 'ketakutan' yang amat sangat terhadap kematian?

hukuman terberat untuk para kriminal yaitu hukuman mati yang mungkin di beberapa negara diilegalkan dengan alasan melanggar hak asasi manusia mungkin bagi sebagian orang merupakan hal yang paling pantas untuk penjahat besar. Tetapi apakah mereka yang telah merebut hak hidup orang lain pantas mendapatkannya?

Menurut Ten Ryu sendiri hal yang paling menakutkan yang bisa dilakukan oleh manusia adalah bukan merebut hak hidup orang lain, tapi merebut hak orang tersebut untuk mati. Membuat orang yang dihukum mengalami penderitaan yang membuat mereka hanya bisa dilepaskan oleh kematian yang mungkin tidak pernah diizinkan untuk datang lebih cepat.

Kematian hanya akan membuat kenangan akan manusia membeku sebagai kenangan manis ataupun pahit. Seorang penjahat akan tetap dianggap penjahat setelah dia dihukum mati karena tidak mendapat kesempatan untuk memperbaiki 'imej'nya di dunia dibanding seorang penjahat yang masih hidup dan diberi kesempatan untuk memperbaiki hidupnya meskipun ia harus mengalami neraka untuk bisa sampai ke sana.

Manusia memiliki penghargaan terhadap 'hidup' yang unik untuk masing2 manusia. Sebagian terkadang menganggap kematian lebih baik daripada hidup yang percuma.

Hal yang sama juga dengan seorang yang terus hidup dalam keadaan sakit yang tidak bisa melakukan apapun ataupun selalu hidup dalam penderitaan. Bukankah kematian adalah anugrah bagi mereka? Ataukah kita merasa hidup dalam perbudakan dan penderitaan yang tak berkesudahan lebih berharga daripada kematian yang tak diketahui?


'you can tell what your enemy scare the most by observe the means they used to scare you' -anonimous
'To die in peace is a gift, to live in chaos is gift, but to live a life which already dead is a curse.' -Ten Ryu
'Saat manusia kehilangan kemampuan untuk memilih, dia sudah mati' -Ten Ryu

2 komentar:

Anonim mengatakan...

saya tidak setuju dengan hukuman mati!

masalahnya bukan dihukumannya itu, tapi proses pelaksanaannya. Kalau saja prosesnya mungkin bisa dipercepat, saya setuju2 saja.

Begini. Kalau seseorang mendapat hukuman mati, harusnya proses hukumnya cepat. Jangan sampai orang tsb menunggu sampai bertahun2 sebelum hukuman itu dilaksanakan. Kasus ini yang terjadi di Indonesia.

Bayangkan seseorang yang di vonis hukuman mati tapi harus menunggu bertahun2 untuk itu. Selama hidupnya di penjara bertahun-tahun, tentu saja ia akan mengalami masa-masa yang tak jelas, bahkan sungguh kasihan sekali kalau memikirkan tekanan mental yang mereka alami tersebut. Setiap hari menghitung tanggal2 ketidakpastian kapan mereka akan dihukum!

Tahanan sendiri kan punya hak agar proses hukum yang mereka jalankan itu cepat agar nasib mereka tidak terombang-ambing.

peace yo^^

Bomon mengatakan...

mungkin lama waktu eksekusi itu bisa disebabkan banyak hal. n salah satu tebakan gw kayaknya gara2 proses pencatatannya lama.

Setiap proses eksekusi hukuman itu kan jelas harus dicatat, supaya mudah untuk kepentingan ke depan, misalnya arsip sejarah, atau riwayat hidup. Walopun mereka dihukum mati, tapi bukan berarti mereka "dihapus" dari dunia ini kan?

Proses pencatatannya jg pasti sgt rumit, krn harus diuraikan segala data lengkap ttg penjahat ini. apalagi kl penjahat itu bkn dari negara tmp dia ditangkap.

Nyarinya jg pasti susah.. misalkan aja, Nama penjahatnya Mohammad Ali (misalnya loh). berapa org di dunia ini yg namanya Mohammad Ali? jelas banyak, dan pencatatan itu harus eksak menjurus ke satu orang diantara ribuan, bahkan puluh ribuan XD

menurut gw sih begitu. Tp gw lbh takut Hukuman Seumur hidup. ih mampuss.. dikurung di 1 tmp smp mati, apa lbh ga enak tuhh.. >.<