Sabtu, 28 Maret 2009

Wrong Allocation

Salah alokasi dana. Mungkin ini adalah salah satu dari alasan mengapa negara kita ga pernah kaya2. Salah satu dari kesalahan alokasi dana ini adalah... pesta demokrasi a.k.a. PEMILU.

Banyak partai yang menggunakan televisi sebagai sarana kampanye (yang menghabiskan ratusan juta rupiah) benar2 buang2 uang, mending digunakan untuk memberi pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat, banyak juga caleg sableng yang melakukan hal2 aneh untuk kampanye seperti ada yang cosplay, bikin2 poster aneh dll. hampir semuanya buang2 uang, kecuali beberapa caleg yang menggelar acara seperti pengobatan gratis, bagi2 sembako, dll meski dengan tujuannya sendiri, paling tidak caleg seperti ini masih memberikan sumbangan bagi masyarakat (toh kalo udah jadi caleg banyak yang bolos rapat juga LOL).

Kalo Ten Ryu gak salah, alokasi dana untuk pemilu ini lebih dari Rp. 10 Triliun!! bayangin apa yang bisa dicapai dengan duid segitu banyak: bayar utang (penting! jangan biarkan generasi berikutnya nanggung hutang!!), bikin lapangan pekerjaan (banyak yang di PHK!!) dan masih banyak lagi yang kelaparan. Apa negara kita masih punya kemampuan untuk melakukan 'pesta' seperti ini? I don't think so.

Btw, Ten Ryu agak bingung dengan banyaknya artis2 yang ikut2an jadi caleg (dan dengan cueknya saia mengatakan kalo mayoritas adalah artis2 yang sudah agak tenggelam). Apakah fenomena ini terjadi karena pikiran 'daripada ga ada kerjaan'? Ten Ryu juga kesel sama caleg2 yang mengundurkan diri gara2 keterima jadi PNS. Bener2 kacau nih negara. T_T

Kamis, 26 Maret 2009

Your Choice?

Dari banyak hal yang ingin dikendalikan oleh manusia, mungkin waktu adalah hal yang paling spesial. Jika seorang manusia menguasai waktu, mungkin orang itu akan berpikir untuk memberikan waktunya untuk keluarga ataupun dirinya sendiri. Namun sekalipun manusia bisa mengendalikan waktu, hal ini mungkin tidak berarti banyak jika orang itu tidak memiliki niat memberikan waktu. *berpose ala patung 'The Thinker'*

Simpelnya sih seperti kebanyakan orang tua yang jadi kurang memperhatikan anak karena pekerjaannya yang konon nantinya adalah warisan bagi si anak. Solution? Just allocate the time and do it. Simple, not complicated at all. But to do this, you'll need the resolve to DO it and that is not so simple.

To give in for temptation when enduring it could give you the dreams... Ironic huh? yes. That's what make humans interesting. But not everyone like that... which makes human more of a great object of observation mwahahaha... *evil laugh*

Tapi seperti hampir segala masalah manusia di dunia ini semuanya membutuhkan kompensasi yang seimbang dan yang tidak kalah penting: pilihan. Jika kita menginginkan waktu untuk keluarga, maka kita harus memilih mengorbankan waktu untuk bekerja, sementara kalo kita memilih untuk mengorbankan waktu untuk keluarga, kita bisa memiliki banyak waktu untuk bekerja. Equal trade works _most of the time_ in this aspect of life.

so folks! You know that you control your own life, it is up to you to decide for yourself whether you will take a happiness that familiar or a different one and a different one is not necessarily a better one. Just remember: carefull for what you wish for, for you may get it one day. ^^

"You can control time but still not feel enough, at least until you give yourself time" -Ten Ryu

Selasa, 24 Februari 2009

House, Home and Homey

Dalam padanan kata bahasa Indonesia house dan home memiliki arti yang sama yaitu kata 'rumah'. Namun meskipun keduanya memiliki arti 'rumah' namun keduanya memiliki makna yang sangat berbeda. Well, idealnya sih jika seseorang memiliki rumah seharusnya dia memiliki keduanya berhubung tidak ada perbedaan artian dalam bahasa kita namun masalahnya kebanyakan orang yang punya house yang megah malah tidak memiliki home how ironic... seumpama punya dompet tapi gak punya uang. *ngakak sambil guling2*

Ten Ryu mungkin salah satu dari banyak orang yang lebih menginginkan keberadaan home ketimbang house (meskipun saia akan pastikan untuk punya 2-2nya nanti wakakaka). Banyak orang ber-house megah malah tidak merasa memiliki home karena pada saat dia sampai di house dia tidak merasa berada di home-nya berhubung ada 'sesuatu' yang membuat house itu tidak mampu menjadi home bagi orang itu. Ada juga orang2 yang tidak memiliki house tapi bisa mengatakan sebuah komunitas sebagai home-nya peribahasanya sih 'makan gak makan asal kumpul!' wekekeke... So, apa sih home itu sebenarnya? mengapa home lebih penting daripada house? *mikir*

Home adalah sebuah tempat untuk pulang (a place to return to) berbeda dengan house yang mengacu pada bangunan fisiknya. Home juga tidak harus memiliki wujud. Menurut Ten Ryu, Home is where your heart reside not place where you spent most of your time but a place where you can say that 'I belong here'. Banyak rumah jaman sekarang tidak membuat yang tinggal di dalamnya merasa diterima dan kehilangan nilainya untuk menjadi sebuah home buktinya? banyak orang stress sampe bunuh diri, anak2 salah pergaulan dan banyak keluarga yang tidak harmonis.

Sebuah home PASTI akan memberikan perasaan yang comfy meskipun kita sedang dilanda masalah karena pastinya di sana ada 'orang rumah' (sebut aja 'homey' biar gampang hehe...) yang akan membantu kita jika ada masalah atau paling engga sih jadi temen curhat ato ngobrol gituh... *duh malah curhat* (this blog is my home then? O_o) <-kumat ngaconya
Banyak orang di dunia ini yang ketika sedang stress dan baru sampai di house mereka dan mereka akan TAMBAH stress karena di house mereka tidak ada homey yang mengcomfort mereka. Memang seharusnya keluarga menjadi homey primer namun biasanya kasusnya tidak sesederhana itu misal aja:

Case #1: seorang anak yang lagi bete en kesel abis dimarahin guru karena dapet nilai jelek pas sampe di rumah malah ditambahin omelan dari nyokapnya karena hal yang sama. Ato seorang bapak yang capek pulang kerja tapi di rumah pada lagi ribut2 gak penting sampe akhirnya si bapak gak bisa istirahat... Wew... familiar? Keluarga yang seharusnya menjadi homey malah bikin tambah rusuh suasana hati... AAAAAARRRGGGHH!!! Banyak sekali orang yang tidak bisa menjadi homey bagi keluarganya karena mereka tidak mau menerima apa adanya. -> alhasil banyak orang tertekan di rumah. This is sad... >_<
Case #2: seorang anak yang menjadi juara kelas namun ketika sampai di rumah ia malah bete karena bonyoknya lagi kerja. Memang sih hasil kerjanya untuk si anak (hopefully), tapi rasa bangga itu kayak roti: kalo kelamaan bisa jamuran en malah bikin keracunan. Homey yang seharusnya bisa menjadi tempat berbagi rasa bangga malah bikin rasa bangga berubah jadi rasa kesepian... ->gak heran banyak anak rusak pergaulannya >_<

Banyak orang yang punya home tapi tidak punya house dan banyak juga orang yang punya house tapi gak punya home. To the young 'uns... build a house which you can call home and try to be a homey to the people closest to you OK? ^_^

'Your home is where you keep your treasure of lifetime' -Ten Ryu
'My home is between your arm' -Ten Ryu (I wish I can say this to my wife someday wkwkwkwk...)
'The main characteristic of one's home is the smile of happiness in one's lips' -Ten Ryu
'I wish the time will come when I receive a true 'okaerinasai' as a reply for my 'tadaima'' -Ten Ryu

Senin, 09 Februari 2009

End of Battle

Wew... sidang sudah selesai barusan dan saia dapet nilai B dari dosen yang konon memiliki predikat 'seram' waktu nyidang. Well, akhirnya pertarungan selesai dan saia lulus. *pose kemenangan*

Should I be happy? proud? excited? or should I feel differently? yet, I felt nothing. I felt nothing at the end of it (di luar fakta kalo Ten Ryu senang dapet nilai B sih... but it can only make me happy less than an hour until it run dry when I arrived at home... >_<) tapi hal yang besar di sini adalah saia sudah lulus sidang tapi mengapa tidak ada rasa apapun dalam diri saia? Not even a glimpse of satisfaction... T_T

The same thing happened when I just graduated from high school, felt nothing but loneliness 'coz it means separation from the usual friends. Did I miss something? Then what the hell is so special about that? self improvement? nope! or is it for the ego? nope! All of them feel great when they finish their study, but why not me? I can feel happier when listening to a music for heaven sake!! Argh... it makes me go nuts!! >_<

"I felt afraid when this project is over and so our relationship is too" -Ten Ryu

Rabu, 04 Februari 2009

Kind of jobs...

Belakangan ini Ten Ryu agak terlalu sering menghabiskan waktunya di depan skripsi dan Nintendo DSnya berhubung hanya DSnya ajah yang bisa jadi pelipur lara dikala stress. Di kesempatan itu, Ten Ryu main Trauma Centre 2, en Phoenix Wright series. Dengan membandingkan game tersebut dalam kehidupan nyata dan bidang pekerjaan yang Ten Ryu kerjakan (alah... skripsi doang...) ada sebuah perbedaan yang mencolok dalam aspek tujuan. Perbedaan tujuan ini bisa disimpulkan menjadi tujuan untuk mempermudah keadaan dan tujuan untuk mengubah keadaan.

Dengan bidang Ten Ryu yang sekarang ini, Ten Ryu hanya bisa mengubah sesuatu yang sulit menjadi lebih mudah. Misal saja orang 2 yang dulu mengetik menggunakan mesin tik sekarang bisa menggunakan PC atau bermain permainan 2 orang dimana orang kedua digantikan oleh komputer. All I can do is to make it easier tapi jika gagal atau terjadi kesalahan maka Ten Ryu mungkin hanya akan kehilangan reputasi, kepercayaan dan mengalami kerugian but that's all. A relatively light burden eh?

Tapi pekerjaan seperti Dokter dan pengacara atau pekerjaan sejenisnya, mereka mendapat tanggung jawab yang lebih besar daripada sekedar kerugian dan reputasi. Mereka mendapat tanggung jawab untuk mengubah hidup orang lain dan memperbaikinya. Misal saja dokter yang harus melakukan operasi, salah sedikit saja orang tersebut jadi cacat atau nyawa orang yang dioperasi bisa melayang. Kalo pengacara tentu saja, orang yang seharusnya tidak bersalah bisa dihukum oleh perbuatan yang tidak dilakukannya ataupun bisa membebaskan orang yang pantas dihukum (which is bad). Kedua pekerjaan ini memberikan tanggung jawab yang besar, jauh lebih besar daripada sekedar kerugian dan reputasi yaitu hati nurani dan masa depan orang lain. It is heavier than we might ever think.. >_<

well... if you want to pick a profession, don't forget to consider the responsibility and your own capacity as a human. but no matter what profession you pick, be a good one and never forget your true objective. :)

"Rich people blinded by money easily, usually their family is happier even when they still in poverty" -Ten Ryu

Rusuh!!

How will this world will turn out? Permasalahan di Timur Tengah dimulai lagi, alasan? Hamas meroket Israel duluan. Kematian anggota DPRD di SumUt, alasan? Politik SARA. what next? I hope the next one is peace. *mengkhayal berlebihan*

Dalam kasus Timur Tengah, Ten Ryu sampe agak bete juga ngedenger soal Hamas yang cenderung tidak tahu posisi (Bah, udah gencatan senjata tapi malah ngeroket lagi!) dan Israel yang cenderung terlalu keras sampe nyerang ke sekolah2 sampe korban kaum sipil khususnya anak2 jatuh banyak. (Watch where you aim pal!!)

Is it because of teritory problem? Or is it race? Really, I want to know about the brain of those people. Apakah karena yang hilang ketika membunuh adalah nyawa orang lain sehingga manusia bisa membunuh semudah itu? ataukah mereka tidak berpikir kalau yang mereka bunuh adalah manusia juga? I amazed by humans while sometimes they could become gentle to each other but yet, they could kill other humans like killing a bug even though the prey is their own family.

Ten Ryu sering berpikir apa yang akan para pembunuh lakukan jika suatu waktu mereka akan dibunuh oleh orang lain. Apakah mereka akan memohon ampun? apakah mereka akan memohon agar tidak dibunuh? dan apa yang akan terlintas di kepala mereka ketika melakukannya... apakah mereka akan menghargai nyawa jika setelah itu mereka selamat? ataukah mereka akan menganggap nyawa hanyalah sesuatu yang bisa diambil dengan menekan pelatuk pistol? it's still a mystery...

Lain lagi dengan berita di SumUt: Ten Ryu berpikir bahwa di negara yang para penduduknya seperti anak2 SD ini, kita belum mampu untuk berdemokrasi. Cara terbaik untuk menyelesaikan masalah ini adalah meniadakan DPR-MPR bersama dengan kursi kepresidenan untuk diganti dengan sebuah dewan kerakyatan yang berisi para penyalur aspirasi terpilih yang dalam hal ini mungkin bisa diisi oleh orang2 yang telah dicalonkan sebagai Presiden. (I remember the Romans before Julius Caesar era)

Para calon presiden ini seharusnya bisa merendahkan diri untuk bekerjasama memperbaiki nasib rakyat daripada saling serang. Dengan pembuatan dewan yang terdiri dari orang2 yang bersaing, mereka diharuskan bisa bekerjasama sementara masing2 mereka juga bisa saling mengawasi. Untuk perwakilan daerah tidak ditunjuk rakyat (berhubung politiknya hampir pasti kotor dan korup) tapi ditunjuk dari pusat dan sekali lagi tidak satu orang tetapi dalam sebuah tim yang masing2 anggotanya dapat saling mengawasi. Tentu saja semuanya dilaksanakan dengan transparan dan terbuka sehingga jika ada opini yang muncul bisa diperhatikan (meski mungkin akan ada unsur keterpaksaan wakakaka...). Last thing: Tindakan anarkis TIDAK AKAN DITOLERIR. well, That's all my thought for this country political and constitution solution. :D

"One with absolute power, corrupt absolutely" -Anonymous

Selasa, 27 Januari 2009

Bip...bip...bip... bum!

Pemilu alias pemilihan umum. WTF is this? ajang pemilihan wakil rakyat? not for me. Dipastikan pemilu ini saia bakalan Golput. Tapi tampaknya pihak2 lebay yang memiliki kekuasaan sekali lagi menyalahgunakan kekuasaan untuk memamerkan kelebayan mereka. contoh aja MUI yang telah mengharamkan Golput <-saia ngakak gak berenti selama 2 menit waktu denger beritanya. Ten Ryu rada bete sama para wakil rakyat (rada? please... it's a lot!), en tentu saja masih banyak masalah lain dalam pemerintahan kita 4 taun belakangan ini kayak korupsi yang masih gilak2an, pelecehan seksual para pejabat maupun caleg, kasus pembunuhan yang makin sering muncul di berita en harga2 naek (tapi untungnya harga bensin pulih sih). Tapi yang paling bikin saia bingung entah mesti ketawa ato nangis adalah semakin gencarnya aksi2 unjuk rasa untuk hal2 yang gak penting kayak waktu pelantikan Barrack Obama (Congrats Mister President!), terus masalah di Gaza, trus masalah pornografi en Pilkada. Kayaknya negara kita sangat butuh training untuk membedakan mana tindakan yang lebay dan mana yang tidak. >_<

Eniwei, Obama yang naik jadi Presiden kmaren telah memunculkan lamunan konyol dalam pikiran saia: kapan yak Indonesia dapet Presiden cowok yang gak pake peci en tampangnya kayak engkong2 ato Presien cewek yang tampangnya kayak encim2? I think such things won't happend in the next 20 years berhubung politik menggunakan kedok agama di negara ini masih sangat kuat wakakakaka... XD

hohoho... this month's post number is the lowest since I got so bussy making my thesis... how iritating... T_T

Senin, 19 Januari 2009

Honesty over truth...

Selama Ten Ryu mengisi Unlimited Perspective, Ten Ryu beberapa kali menyinggung tentang [Truth]. Banyak yang berpendapat bahwa [truth] di sini terkadang merupakan sesuatu yang 'menakutkan' sehingga ada banyak penyangkalan, 'menyulitkan' sehingga banyak kebohongan. Dan semuanya hanya memperlihatkan bahwa kebenaran adalah hal yang sangat sulit untuk dipertahankan seperti yang Ten Ryu sering katakan: ada 2 jalan yaitu yang mudah dan jalan yang benar. Biasanya jalan yang benar akan mempertahankan unsur 'truth' ini tapi kebanyakan orang sih biasanya mengambil jalan yang mudah dengan tidak berbicara ataupun malah berbohong. But hiding the truth for love is always bad.

Why did I said that for love, hiding the truth is always bad? Because you will regret it just like in the previous post 'Bye... Bye...'. Honesty will be your best friend in a relationship, believe it. Biasanya sih yang menutupi kebenaran dalam hubungan itu bisa ditebak: 'ego'. Seperti kebanyakan orang yang mengatakan 'tidak' saat ditanya oleh pasangannya: 'cemburu ya?' atau 'u suka sama si X ya?' oleh temannya. Well, seandainya kita bisa lebih jujur kepada diri sendiri mungkin kita akan bisa menghabiskan waktu untuk mengenal dan lebih dekat dengan orang tersebut, yes? also, it usualy hurt people the most when truth is unveiled so it is better to tell the truth about everything right from the start. Honesty is important in relationship afterall.

I hope that I can walk the walk instead just talk the talk... but everything is easier said than done. I wish I can say 'I love you' without hesitation, I wish that I can say 'I've always been thinking about you' to the person I love as blunt as a fool who's in love. After some thought I wish that I was born a foolish that always act more than think not a thinker who always think but regret later for not acting. (duh malah curhat... >_<)

'Don't forget you deserve a little piece of happiness too. And I'll make sure the girl who always at your side takes that advice too' -Angie Thompson (Trauma Center Under The Knife 2)
'Even if the whole world is against me, I will still say that my love is the most beautiful one' -Ten Ryu (but I could never said that with my lips. Damn my Ego!!! >_<)

Sabtu, 03 Januari 2009

Israel... Hamas... gak penting...

Post pertama taun baru en tepat post #100!! *kyakya*

Dari pemikiran-pemikiran yang terlintas di benak Ten Ryu, setelah peristiwa penyerangan di Gaza oleh Israel, ada beberapa sifat bangsa kita yang sangat menonjol yaitu:

Our Countrymen Characteristic #1: Lebay
Well, seperti yang pernah ditulis di Unlimited Perspective yang membahas tentang Barrack Obama, ada orang yang mengatakan bangsa kita itu memiliki sifat lebay *uhukuhukMissSuhukuhuk*. yang membuktikan kalo bangsa kita itu lebay kali ini adalah besarnya 'kampanye' yang dilakukan untuk membela Palestina. Well, like I give a damn... It has nothing to do with us y'know? Why don't we keep our nose out of bad place? pake kirim relawan segala... don't you think anything about their pride?? Let them take care of their own business!! how LEBAY the people could be...

Our Countrymen Characteristic #2: Blind
Saia pikir Gusdur yang tidak bisa melihat itu tidak sebuta orang-orang yang dengan mudah disetir dan mengikuti perkataan para penghasut tanpa tahu, mau tahu dan mau berpikir terlebih dahulu menggunakan logika. Well, wajar sih buta untuk melihat sodara2 dekatnya yang ada di negara yang sama yang menderita. Ngumpulin dana bukannya untuk memperbaiki ekonomi malah dipake buat bantu negara lain perang... are you BLIND?

Our Countrymen Characteristic #3: Static
Mungkin ini adalah sifat yang mungkin akan membawa negara ini ke titik paling rendah. Statis ini berarti tetap, tidak dinamis. Tidak menerima perubahan yang notabene merupakan sumber kehancuran bangsa... Seandainya negara ini terlibat terlalu jauh, Ten Ryu khawatir negara ini malah akan menjadi sasaran... Secara ekonomi negara kita ini masih lemah, secara konstitusi negara kita masih sangat rapuh dan kotor, Ten Ryu yakin kalo menghancurkan negara ini bukanlah hal yang terlalu sulit... Let's not give others reason to attack us shall we? this country have to change for that though... T_T

Well, these three are the most pathetic part, but it describe this country pretty well huh?

"The belief that there is only one truth, and that oneself is in possession of it, is the root of all evil in the world." -Max Born
"There are two objectionable types of believers: those who believe the incredible and those who believe that 'belief' must be discarded and replaced by 'the scientific method." -Max Born
"Truth is the knowledge essence of reality, which is not always known, can't be altered and always objective." -Ten Ryu